1. LOOPING PADA SWITCH
Penyebab adanya looping adalah adanya redundancy pada network, misal pada topologi diatas, Larry bisa mencapai Bob dengan lebih dari 1 jalur. Larry mengirimkan sebuah unicast frame kepada Bob, tapi komputer Bob sedang berada pada kondisi off, sehingga belum ada switch yang mengetahui MAC address dari Bob. Karena itu, jika ada frame dengan tujuan Bob akan di flood oleh switch yang menerimanya, dan switch yang menerima frame berikutnya juga akan mem-flood sampai kembali ke switch pertama sehingga terjadi loop terus menerus. Ketika port pada switch melakukan transisi langsung dari non-paritcipation pada stable topology menjadi forwading state, hal ini akan mengakibatkan data loops sementara. Port-port harus menunggu informasi topology yang baru untuk propagasi melalui switched LAN sebelum mulai berubah ke forward frames. Port-port juga harus menunggu frame lifetime habis yang telah diteruskan menggunakan topology yang lama. Hal yang sama juga terjadi jika ada salah satu PC yang mengirimkan frame Broadcast. Loop terus menerus akan terjadi. Loop pada switch akan menghasilkan flooding pada network. Ada beberapa teknik untuk mencegah loopin pada switch :
* SPANNING TREE PROTOCOL (STP)
Tugas utama STP adalah menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 (bridge atau switch), STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi. Dengan cara mematikan semua link yang redundant. STP menggunakan algoritma yang di sebut spanning-tree algorithm (STA) untuk menciptakan sebuah topology database, kemudian mencari dan menghancurkan link-link redundant. Dengan menjalankan STP, frame-frame hanya akan di teruskan pada link-link utama yang di pilih oleh STP.
* OPERATION STP
Pekerjaan STP adalah menemukan semua link di network dan mematikan semua link yang redundant, untuk mencegah terjadinya loop-loop network. STP melakukan ini dengan pertama-tama memilih sebuah root bridge yang akan bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan topology network. Setelah semua switch setuju pada siapa yang menjadi root bridge. Semua bridge harus menemukan root port. Jika terdapat banyak link antara switch-switch, maka harus ada satu designated port.
Ketika port pada switch melakukan transisi langsung dari non-paritcipation pada stable topology menjadi forwading state, hal ini akan mengakibatkan data loops sementara. Port-port harus menunggu informasi topology yang baru untuk propagasi melalui switched LAN sebelum mulai berubah ke forward frames. Port-port juga harus menunggu frame lifetime habis yang telah diteruskan menggunakan topology yang lama.
2. NETWORK ID
Switch tidak dapat bekerja kalau network ID yang digunakan berbeda. Switch bisa digunkan dalam 1 jaringan yang sama. Karena Network ID ( Identitas Jaringan) adalah sebuah alamat (network prefix) yang dijadikan sebagai identitas dari suatu jaringan. Walaupun secara fisik terhubung dalam satu switch, tapi secara logic terpisah dengan network id yang berbeda, maka tidak akan terhubung.
3. CONTOH SOAL ASINKRON DAN SINKRON
Jelaskan apa yang disebut transmisi asinkron? Jelaskan tentang ketidakserempakan clock antara sender dan receiver?
Transmisi asinkron adalah sebuah metode pengiriman data yang tidak memerlukan penyamaan waktu melainkan menggunakan sebuah cara membedakan antara 1 paket data dengan paket data yang lain. Transmisi sinkron menggunakan start dan stop bit sebagai awal dan akhir dari suatu paket data. Bit tambahan 1 atau 0 ini berfungsi sebagai penanda awal dan penanda akhir dari suatu paket data. Hal ini dilakukan agar receiver dapat mengenali yang mana awal dan yang mana akhir.
Transmisi sinkron tidak menggunakan bit tambahan dalam mentransmisikan paketnya tetapi melakukan penyamaan kecepatan transmisi antar sender dan receiver menggunakan signal clock yang terdapat pada masing-masing komponen. Sebuah transmisi paket yang menggunakan metode transmisi sinkron akan dikirimkan secara kontinyu antara 2 node.